[caption id="attachment_2032" align="aligncenter" width="500"]
Nah, jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, ada yang mengingatkan mengenai konsep “the official centre point" atau "titik pusat kota" itu, yaitu kawasan kantor pos besar di ujung jalan Malioboro dan perempatan menuju alun-alun utara. Mengapa tempat itu dikenal sebagai “titik pusat kota”? Tentu saja, kawasan itu telah menorehkan sejarah bagi kota Yogyakarta, dari Gedung Agung Kepresidenan, kantor Pos besar, kantor Keuangan Bank Indonesia, monumen Serangan Umum Satu Maret hingga Museum Benteng Vredeburg dan Museum Sonobudoyo.
Maka, jelas, “the official centre point" atau "titik pusat kota" Yogyakarta terletak di kawasan itu. Bahkan, kebanyakan kalangan masyarakat Yogyakarta pun menyebutnya sebagai “nol kilometer”(Kilometer Zero). Sebutan itu, karena alasan adanya Kantor Pos besar semenjak zaman penjajahan dahulu.
Hal itu, persis dengan apa yang juga terjadi di Sabah Malaysia. Menurut laman theborneopost.com, lokasi kantor pos pada masa penjajahan yang masih tersisa dijadikan juga sebagai “titik nol”. Kantor pos tertua di kota Sabah itu menjadi penanda yang signifikan sebagai pusat nol kilometer untuk mengukur jarak perluasan menuju desa-desa atau kawasan lain. Hal itu merupakan ingatan sejarah akan pusat informasi utama yang pada zaman dahulu dimulai dari kantor pos. Nah, tentunya untuk zaman sekarang relevansinya menjadi berbeda, apalagi dengan kemajuan tehnologi komunikasi yang tidak hanya terbatas kantor pos.
[caption id="attachment_2033" align="aligncenter" width="500"]
Sebenarnya konsep “the official centre point" atau "titik pusat kota" didasari oleh gagasan akan The Milliarium Aureum atau Golden Milestone. Dalam laman wikipedia, dikatakan bahwa The Milliarium Aureum atau Golden Milestone itu berupa monumen yang terbuat dari perunggu, marmer atau emas, yang waktu itu didirikan oleh Kaisar Agustus di dekat Kuil Saturnus di Tengah Kota Roma Kuno. Tempat itu menjadi penanda baik arah maupun jarak bagi semua jalan yang menyebar di seluruh kekuasaan kekaisaran Romawi. Maka, menarik, jika Anda mencari dimanakah “nol kilometer”(Kilometer Zero) kota-kota besar yang lainnya, selain Yogyakarta yang terkenal dengan kawasan kantor pos besarnya itu. Ayo berwisata di “nol kilometer”(Kilometer Zero).
0 comments