Sunday, August 20, 2017

Menelisik Tamasya Off-Road di Lereng Merapi

Berwisata off-road (Recreational off-roading) dengan menggunakan kendaraan yang berkemampuan lintas alam, semisal Jeep, tentu mengasyikkan. Walaupun, cara wisata ini dikritik oleh beberapa pihak pecinta lingkungan hidup karena takutnya merusak vegetasi, namun minat wisatawan tetap luar biasa.

Salah satu trend wisata off-road  yang terkenal, ada di kawasan wisata kaliurang Yogyakarta. Setelah letusan Merapi, wisata Kaliurang Yogyakarta dibanjiri dengan tawaran tamasya off-road. Tamasya melalui jalur lahar di seputar lereng Merapi itu, akhirnya menjadi trend baru bagi wisatawan.

Maka, jika Anda mampir di Kaliurang Yogyakarta, sempatkanlah Anda mengunjungi tidak hanya wana wisata yang menawan, namun juga tawaran tamasya off-road dengan melintasi sudut-sudut aliran bekas lahar Merapi yang menantang.

Tentu tamasya off-road seperti itu, bukanlah trend baru bagi bisnis wisata. Dalam perkembangannya, dunia telah mengenal tamasya off-road di berbagai belahan tempat. Jenis kendaraannya pun sangat beragam, dari truk hingga jeep, bahkan kendaraan bermotor.

[caption id="attachment_2070" align="alignnone" width="3947"] Pink Jeep, off-road di Arizona, Amerika. (foto: Visit Phoenix)[/caption]

Salah satu yang paling terkenal  adalah Pink Jeep Tours di Sedona, Arizona, Amerika. Dalam lamannya pinkjeeptours.com ini, para wisatawan ditawari berwisata dengan jeep berwarna pink ke pedalaman Sedona yang luar biasa eksotis.

Wisatawan ditawari paket Broken Arrow Tour, dimana mereka diajak menengok sejarah, menjelajahi misteri bentang alam Arizona melalui perjalanan jeep yang menakjubkan dengan pemandangan yang indah menuju utara Grand Canyon yang terkenal itu.

Tamasya off-road ini memang terbilang tidak murah. Jika Anda ingin tamasya off-road di Kaliurang Yogyakarta, paling tidak Anda siap merogoh kocek Anda sebesar 400 ribu sekali jalan. Tentu, Anda bisa tawar menawar jika low season.  Namun, jika sedang ramai, siapkan kocek yang lebih besar, karena pastinya akan lebih mahal dari biasanya.

Namun, Anda bisa merasakan sensasi tamasya off-road dari Mudding,  Green laning hingga Rock crawling. Pastinya, Anda akan diajak melalui sungai-sungai landai, rerumputan, bebatuan bekas lahar dan jalan-jalan berliku di lereng Merapi. Kadangkali, jika jalan cukup terjal dan sulit, Anda diharapkan dapat menjadi "spotter". Spotter adalah asisten yang dibutuhkan oleh seorang pengemudi jika jalan yang dilalui cukup terjal dan tidak dimungkinkan untuk melihat di sekitar roda, apakah ada lubang atau tanah curam.

Tapi, tenanglah, hampir sebagian besar lintasan perjalanan adalah model Green laning. Sebuah perpaduan lintas jalan melalui jalan-jalan tua, rerumputan dan jalan pedesaan di pinggir hutan pinus.
Load disqus comments

0 comments