Tahun ini, Jazz Gunung Bromo diadakan selama tiga hari, yaitu sejak tanggal 18, 19, dan 20 Agustus ini. Sigit Pramono, salah satu founder Jazz Gunung Bromo menjanjikan bahwa di tahun depan, acara ini akan ditambah hari pelaksanaan dan juga akan mendatangkan musisi-musisi berkualitas.
Tahun ini, Dewa Budjana Zantuary dan Maliq & D’Essentials menjadi dua band yang paling ditunggu ribuan penonton di hari pertama. Seperti dilansir hot.detik.com, keduanya menjadi band penutup di hari pertama perhelatan Jazz Gunung Bromo 2017 di Amfiteater Terbuka di Jiwa Jawa Resort Bromo Probolinggo, Jawa Timur.
Di hari ke dua, Monita Tahalea menyemarakkan Jazz Gunung Bromo dengan mengajak penonton nyanyi bersama dan bertepuk tangan di tengah udara yang dingin itu. Bayangkan, Jazz Gunung Bromo 2017 yang bertajuk ‘Merdekanya Jazz Meneguhkan Indonesia’ itu digelar di ketinggian 2000 mdpl. Nampaknya para penggagas paham betul ranah Nusantara memiliki keunggulan alam dan seni budaya pertunjukan yang spektakuler.
Menurut Panitia Jazz Gunung Bromo 2017 dalam entertainment.radarmalang.com, pemilihan lokasi festival berbentuk Amfiteater Terbuka di Jawa Resort Bromo, Desa Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dengan latar belakang keindahan pegunungan Tengger, memang dimaksudkan untuk mendekatkan penikmat jazz dengan alam yang selalu mengajari kearifan untuk mencintai lingkungan dimana kita hidup.
Jazz Gunung Bromo 2017 ini, selain beberapa artis tersebut di atas, juga menghadirkan Dira Sugandi, Glenn Fredly, Idang Rasjidi, Soimah, Indra Lesmana, dan masih banyak lagi. Tak hanya nama musisi dan band yang dikenal luas, tapi juga menyajikan musik dari musisi yang lahir dari komunitas musik. Surabaya sendiri diwakili oleh Surabaya All Stars. Sedang musisi internasional yang hadir yaitu pemain alat tiup kawakan dari Amerika Serikat, Paul McCandless with Charged Particles, juga Chico Pinheiro dari Brasil.
Sumber: radarmalang.com
0 comments