Seringkali, Jagung Bose di tempat asalnya Nusa Tenggara Timur, disajikan untuk acara besar. Namun Anda tidak perlu kuatir, Jagung Bose juga masih bisa dijumpai di sejumlah rumah warga atau rumah makan sederhana di kota-kota Flores. Maka, dikatakan bahwa Jagung Bose merupakan makanan pokok penduduk Flores sebagai pengganti nasi.
Dalam laman lifestyle.okezone.com, asal usul nama Jagung Bose berarti jagung yang sudah dilunakkan. Untuk membuatnya, harus melewati proses yang cukup panjang. Biasanya biji jagung harus ditumbuk terlebih dahulu dengan dicampur air. Setelah lembut dan keluar sedikit cairan berwarna putih, kemudian direbus. Begitu bagian putih jagung yang biasa dijadikan tepung keluar semua, lalu diayak untuk dipisahkan dari kulitnya.
[caption id="attachment_2392" align="aligncenter" width="1024"] Proses pembuatan jagung bose. (foto: lakoat.kujawas.bloger)[/caption]
Jagung Bose secara sepintas mirip dengan kolak kacang hijau, namun karena berbagai campuran kacang tanah dan kacang merah, menjadikan Jagung Bose lebih mendekati sup kacang merah yang kental. Disamping itu, karena lunak, Jagung Bose sering dikatakan dalam bahasa Baranusa sebagai "wata kolu." Sensasi manis dan asin santan, membuat rasa Jagung Bose memberikan aroma yang mengenyangkan.
Maka, jika Anda mengunjungi tanah Flores, kadang Anda akan jumpai, Jagung Bose dihadirkan dengan sayuran-sayuran pendukung, bahkan masakan ikan. Nah, hal itu yang membuat Anda jika belum terbiasa makan besar dengan jagung akan kesulitan. Apalagi, Jagung Bose dihadirkan seperti sup atau bubur untuk menggantikan nasi. Kadang lidah yang belum biasa makan jagung lunak dengan kuah manis diiringi lauk ikan atau sayur pastilah butuh penyesuian. Namun, rasakanlah sehatnya Jagung Bose, karena karbohidrat yang kaya terkandung di dalamnya.
0 comments