Biasanya pesawat sejenis ATR 72-500 atau 600 selepas lepas landas kurang lebih 15 menit, akan berkeliling sebentar melewati eksotisme Gunung Kelimutu dengan danau warna yang begitu elok. Syukur, jika Anda beruntung, sang pilot akan memandu dan akan memberi kesempatan berputar selama dua kali mengelilingi Gunung Kalimutu dengan keindahan danaunya itu.
Danau Kelimutu memang menawarkan sensasi tersendiri jika dilihat dari panorama jendela pesawat, khususnya pesawat perintis semacam ATR. Hal itu, karena Anda dapat dengan mudah mengabadikan secara seksama.
Pesawat akan melaju dengan kecepatan dan ketinggian penerbangan yang terjangkau. Tentu keindahan dari panorama jendela itu akan membuat Danau Kelimutu memberikan cerita tersendiri, apalagi cerita mitologinya yang menarik.
Mitologi tiga danau
Seperti apa yang pernah ditulis oleh Riris Syafitri W. dalam phinemo.com, ada tiga danau berbeda warna di sana. Ada danau yang berwarna kecokelatan yang letaknya terpisah dengan yang lain, dan dua danau yang berdekatan berwarna kebiruan dan kehijauan.
[caption id="attachment_1612" align="aligncenter" width="900"]
Danau yang berwarna hijau disebut “Tiwu Ata Mbupu,” konon adalah danau yang dipercaya sebagai tempat berkumpulnya arwah para orang tua yang sudah meninggal dengan tenang.
Sedangkan danau yang berwana kebiruan yang disebut “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” konon dipercaya sebagai tempat orang meninggal dalam keadaan masih muda atau belum menikah namun perbuatan baik semasa hidupnya.
Danau ketiga disebut “Tiwu Ata Polo”, yang berwarna kecokelatan, konon dipercaya sebagai tempat berkumpulnya arwah orang meninggal yang semasa hidupnya berbuat tercela.
Dalam Tempo.co, pernah dibahas juga bahwa sejumlah ilmuwan menduga, perubahan warna danau terjadi karena aktivitas gunung api, pembiasan cahaya matahari, mikrobiota air, zat kimia yang terlarut, adanya ganggang, dan pantulan warna dasar danau. Namun, ada yang menduga bahwa perubahan warna danau karena disebabkan oleh proses geokimia.
Maka, silakan Anda nikmati dan luangkan sejenak ketika melintasi kawasan danau Kelimutu ketika Anda terbang meninggalkan Bandara Frans Seda Maumere. Jangan tutup jendela Anda, bukalah dan lihatlah sisi kanan atau kiri Anda. Anda akan menikmati eksotisme Kawasan Kelimutu yang telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.
0 comments