Thursday, August 17, 2017

Komunitas Muda Natuna Kibarkan Merah Putih di Bawah Laut Pulau Senoa

Komunitas Muda Natuna (Komuna) mengibarkan bendera Merah Putih di bawah Laut Pulau Senoa. Mereka menunjukkan upaya melanjutkan cita-cita pejuang dalam mewujudkan Indonesia sebagai bangsa maritim.

Anggota Penggerak Komunitas Perbatasan yang merupakan bagian Komuna, Mutaqien, mengatakan landasan dari kegiatan pengibaran bendera di bawah laut tersebut.

“Pengibaran bendera kami lakukan di bawah laut agar mempertegas bahwa Indonesia merupakan negara maritim,” kata Mutaqien dalam pernyataan tertulis Komuna yang diterima Traveltoday, Kamis (17/8) malam.

Ia pun mengapresisasi keputusan pemerintah yang mengubah nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna.

“Keputusan Indonesia untuk ubah peta laut dan menyebut Laut China Selatan dengan Laut Natuna adalah upaya Pemerintah Pusat sangat tepat merespon kondisi Natuna saat ini menjadi poros maritim Dunia,” ujar Mutaqien.

Kampanyekan sumber daya laut


Menurutnya, potensi sumber daya alam terbesar Indonesia berasal dari laut, khususnya di kawasan Natuna. Namun, lanjutnya, sumber daya laut belum dikelola dengan baik. Sehingga kegiatan upacara di dasar laut tersebut sekaligus mengampanyekan potensi pariwisata dan keanekaragaman sumber daya bahari.

“Kami ingin mengampanyekan kepada masyarakat, sebagai bangsa berkarakter memiliki sumber daya alam yang besar, khususnya dari pulau paling utara Indonesia di Kabupaten Natuna,” ujarnya.

Mutaqien menyatakan bahwa rakyat semakin optimistis atas kinerja Presiden RI Joko Widodo yang memasuki tahun ketiga. Bahkan, warga Natuna sangat yakin dengan bukti nyata niat dan niat tulus Presiden yang telah tiga kali datang ke Pulau Natuna.

“Tentu menjadi harapan besar bagi rakyat Natuna atas tujuan mulia Sang Presiden untuk sejahterakan rakyatnya dari tanah Papua hingga ujung utara Pulau Natuna,” ucapnya.
Sampah plastik mengkhawatirkan

Selain itu mereka membersihkan sampah di bibir pantai, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kamis (17/8). Setelah upacara pengibaran bendera, mereka membersihkan sampah dari bawah Laut Natuna sampai ke pesisir pantai.

Mutaqien yang merupakan Alumni Universitas Gajah Mada itu menegaskan bahwa sampah, khususnya sampah plastik telah menjadi salah satu masalah utama laut dan pesisir.

Sampah-sampah plastik tersebut biasanya berasal dari pesisir pantai tempat objek wisata yang dibuang dan terbawa gelombang. (*)
Load disqus comments

0 comments