Pasa Harau Art and Cultre Festival sendiri mengambil kata ‘Pasa’ yang di Minangkabau berarti ‘pasar’ sebagai konsep dasar yang juga dapat berarti keramaian.
[caption id="attachment_1985" align="aligncenter" width="1080"]
Nagari Harau di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat memang akan kembali “berpesta”, menyusul akan digelarnya kembali Pasa Harau Art & Culture Festival pada 25 hingga 27 Agustus 2017 mendatang. Festival ini akan mengulang kesuksesan penyelenggaraannya di tahun lalu.
Selama tiga hari penyelenggaraan, festival yang didukung Kementerian Pariwisata ini bakal menyuguhkan ragam kebudayaan masyarakat sekitar Lembah Harau, permainan tradisional hingga pertunjukan musik akustik dengan menghadirkan musisi senior Fariz RM.
[caption id="attachment_1986" align="aligncenter" width="800"]
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (BP3N) Kementerian Pariwista Esthy Reko Astuti mendukung terselenggaranya kembali festival yang diinisiasi komunitas masyarakat Nagari Harau. Pasa Harau Art & Culture Festival ini berbeda dengan kegiatan serupa di Indonesia. Pengunjung atau wisatawan yang jadi peserta akan diajak terlibat langsung menjadi bagian kegiatan kebudayaan di masyarakat sekitar Lembah Harau.
“Wisatawan akan tinggal di rumah-rumah penduduk, merasakan dan berinteraksi langsung sebagai ‘penghuni’ Lembah Harau. Serta saling terlibat dalam ragam workshop seni pertunjukan yang akan digelar di tengah festival berlangsung,” ujar Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan.
Dengan kolaborasi yang baik antara komunitas masyarakat Nagari Harau dengan pemangku kepentingan terkait, maka diharapkan festival ini dapat menjadi ‘pasar’ seni dan budaya. “Di mana berbagai potensi yang dimiliki oleh masyarakat Lembah Harau dan Limapuluh Kota secara umum dapat ditampilkan secara massif,” kata Esthy.
[caption id="attachment_1987" align="aligncenter" width="800"]
Wawan Gunawan memaparkan, potensi tersebut tidak saja terdiri atas penampilan pertunjukkan seni, namun juga berbagai permainan rakyat, olahraga tradisional, serta kuliner khas setempat. Juga benda-benda kerajinan serta gelaran beberapa upacara tradisional.
Dede Pramayoza selaku Direktur Festival mengatakan, Pasa Harau Art & Culture Festival adalah satu kegiatan pengembangan wisata berbasis komunitas di Lembah Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
“Saya yakin culture value di Sumatera Barat, khususnya Nagari Harau, di Kabupaten Limapuluh Kota, sangat tinggi. Namun, harus didukung oleh commercial value sehingga kebudayaan budaya dapat menghasilkan economy value yang kuat. Budaya itu semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan,” kata Arief, peraih Marketeer of the Year 2013 versi MarkPlus itu, seperti dilansir liputan6.com.
0 comments