Saturday, September 2, 2017

Festival Tenun Toraja, Penting Bagi Kelestarian Budaya Indonesia

Dalam rangka memeriahkan ulang tahun Tana Toraja ke-60, pemerintah kabupaten Tana Toraja mengadakan Festival Tenun Toraja. Festival yang baru diadakan pertama kali ini dimaksudkan untuk melestarikan budaya Tenun Toraja yang mulai dilupakan oleh penerusnya.

Maka, menurut wwwcnnindonesia.com, Festival Tenun Toraja ini selain menampilkan berbagai jenis kain, kegiatan ini juga menggelar workshop kepada anak-anak dan fashion show. Sebanyak 23 perajin dari 4 kecamatan turut memeriahkanfestival ini.

Kain tenun telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Tana Toraja. Kain Tenun Toraja memiliki ciri khas motif garis-garis vertikal dan warna gelap.

Menurut  Arsyad Parende dalam www.karebatoraja.com, terdapat dua penenun cilik yang turut memeriahkan acara ini. Masing-masing bernama  Gesia yang berusia 7 tahun duduk di bangku SD kelas 3, dan Fatir yang berusia 6 tahun dan beru duduk di bangku SD kelas 1. Mereka penenun binaan Kampung Tenun Saluallo Sangalla’ Utara.

[caption id="attachment_2406" align="aligncenter" width="770"] Dua penenun cilik di Festival Tenun Toraja 2017. (foto: www.karebatoraja.com)[/caption]

Jeni, pembina para penenun cilik ini menyatakan bahwa mengajari mereka menjadi mudah karena tumbuh dari keinginan diri sendiri. Mereka menyukai dunia tenun karena terinspirasi oleh kedua orang tua mereka sendiri yang memang dalam keseharian bekerja sebagai penenun.

Gesia dan Fatir memang lebih suka berkutat dengan dunia tenun sepulang sekolah daripada bermain seperti anak-anak seusianya. Mereka begitu mahir, nampak dari kelincahan memindahkan balida dan titian yang menjadi bagian dari aktivitas menenun.

Kemeriahan juga nampak pada ibu-ibu pejabat di Tana Toraja yang menggak-lenggok bagai peragawati pada lomba peragaan busana yang merupakan bagian dari Festival Tenun Toraja 2017 di Gedung Tammuan Mali, Makale. Desainer Indonesia, Rudy Chandra yang bertindak sebagai juri dalam Festivak Tenun Toraja kali inipun dibuat terkagum-kagum akan keindahan kain tenun khas Toraja yang diperagakan oleh Ibu-ibu pejabat tersebut.

Rudy Chandra bahkan berjanji akan membawa kain tenun Toraja ke Pekan Mode tahunan terbesar di Asia Tenggara yang lebih dikenal dengan Jakarta Fashion Week, 2018 mendatang. Dengan demikian, tenun Toraja yang merupakan warisan Budaya Toraja akan masuk kancah internasional.

Selain peragaan busana, Festival Tenun Toraja 2017 ini juga menghadirkan hampir semua pengrajin tenun dari seluruh wialyah Tana Toraja untuk unjuk kebolehan. Dari semua hal ini, bis adibayangkan betapa pentingnya Festival Tenun Toraja 2017 ini bagi lestarinya budaya Indonesia.
Load disqus comments

0 comments