Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti dalam keterangan tertulis mengatakan sebuah festival di tepian Danau Limboto sangat potensial untuk menjadi atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan untuk berkunjung.
Katanya melaui Antara, “Terlebih festival ini akan diramaikan berbagai kegiatan, seperti pemilihan Nou dan Uti, Alanggaya atau layang-layang tradisional, lomba perahu tradisional Danau Limboto, Gorontalo Gemilang Expo, burung berkicau, Adventure Motor Trail, fotografi, balap merpati, dan pesta kuliner tradisi."
Ditambahkan pula oleh Esthy, festival itu akan dimulai dengan pawai budaya yang menampilkan busana adat dan seni tradisi berbagai suku di Indonesia yang ada di Kabupaten Gorontalo, seperti Reog Ponorogo, busana adat Sangihe-Talaud, Bolaang Mongondow, Jawa Tondano, Bali, dan lainnya.
"Nanti juga ada seni tradisi Gorontalo yang dipersembahkan secara rinci dan detail dengan menampilkan prosesi pernikahan, dikili, dayango, mopilihu lo limu atau mandi lemon yang melibatkan Lembaga Adat Kabupaten Gorontalo bersama masyarakat. Kami mengharapkan festival ini dapat mengangkat keindahan budaya dan alam Gorontalo. Kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Esthy.
Sementara itu Kepala Bidang Destinasi Pariwisata dari Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Ketty Bin Umar menyatakan bahwa Festival Pesona Danau Limboto akan disemarakkan pula dengan Konferensi Danau Nusantara. Sejumlah kepala daerah yang wilayahnya memiliki danau diundang dalam acara ini untuk mempresentasikan pengelolaan danau di daerah masing-masing. Sejumlah atraksi budaya dan kuliner akan menyemarakkan kegiatan ini.
Festival Pesona Danau Limboto ini mengambil tema penyelamatan ekosistem danau berbasis transdisipliner. Ada lebih dari 30 spesies burung migran telah dicatat para pengamat burung di Gorontalo mengunjungi danau ini setiap tahunnya.
[caption id="attachment_2426" align="aligncenter" width="960"] Burung migran, salah satu jenis yang kerap mampir di Danau Limboto setiap tahunnya. (foto: Nikos Foskas)[/caption]
Maka, salah satu sajian yang menjadi andalan dalam kegiatan ini adalah kedatangan burung migran di danau ini. Pada setiap September, diperkirakan burung yang datang dari belahan bumi utara ini akan mendatangi kawasan danau dan menjadi atraksi wisata yang menarik.
"Burung ini secara berkelompok mencari makan dan beristirahat sebelum meneruskan perjalanan panjangnya ke arah selatan hingga Australia. Lebih dari 30 spesies burung migran telah dicatat para pengamat burung di Gorontalo mengunjungi danau ini setiap tahunnya. Kehadiran burung-burung ini menarik minat wisatawan asing juga," kata Ketty.
Danau Limboto berada tidak jauh dari obyek wisata Pentadio Resort Kabupaten Gorontalo yang dekat dengan lautan sehingga wisatawan bisa menikmati indahnya matahari terbit, bisa juga memancing ikan di Danau Limboto sembari menatap matahari tenggelam dari danau atau pantai.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji langkah pemerintah Gorontalo yang telah berupaya keras dalam mengembangkan aksesibilitas, atraksi, dan amenitas produk wisata di daerah mereka. Menpar juga mengungkapkan akan mendukung acara tahunan ini.
"Kemenpar akan mendukung acara ini. Untuk Festival Danau Limboto kami salut pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang menargetkan mampu mendatangkan 1.859 wisman dan 35.000 wisnus," ujar Menpar Arief Yahya.
Gorontalo menonjolkan tiga daya tarik utama yakni budaya, alam, dan buatan yang diharapkan menjadi potensi besar sebagai strategi pemasaran untuk mendatangkan kunjungan.
Sumber: Antara
0 comments