Lentog berarti lontong, makanan yang yang terbuat dari beras yang dibungkus daun pisang. Masyarakat Indonesia tentu tak asing dengan makanan yang satu ini. Tetapi, lentog Tanjung begitu dikenal di Kudus.
Menurut wikipedia, pada suatu masa penjual lentog berasal dari Desa Tanjungkarang atau Tanjung. Maka, dinamailah sebagai lentog Tanjung. Desa Tanjung terletak di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Hal yang unik dari lentog adalah ukurannya yang sebesar betis orang dewasa. Wah, besar sekali! Lalu, bagaimana cara menghidangkannya? Sabar dan jangan panik. Tentu saja lentog akan dipotong kecil-kecil.
[caption id="attachment_2008" align="aligncenter" width="800"]
Setelah lentog dipotong-potong, kemudian diberi sayur gori atau nangka muda, dan lodeh tahu. Taburan bawang goreng tentu tak ketinggalan. Lentog dihidangkan di atas piring yang telah dilapisi daun pisang.
Tampilannya begitu sederhana. Cita rasa tradisionalnya semakin kentara saat Anda memakannya tidak dengan sendok, melainkan menggunakan suru atau alat penyendok yang terbuat dari daun pisang.
Selain itu, Anda bisa menambahkan lauk yang biasa disediakan oleh penjualnya. Ada sate telur puyuh atau yang lainnya.
Lentog Tanjung akan mudah ditemui ketika Anda menginjakkan kaki di kota tersebut. Ini menjadi bukti bahwa masyarakat Kudus begitu bangga dengan kuliner khas mereka dan melestarikannya.
Lentog Tanjung pun punya sejarahnya tersendiri. Keberadaannya berkaitan dengan sejarah penyebaran agama Islam oleh para wali di kota tersebut. Anda pun dapat menanyakan langsung kepada para penjual atau masyarakat Kudus mengenai sejarah ini.
Begitulah lentog Tanjung, nikmat kuliner dan sejarah yang tak berujung.
0 comments