Konsep inilah yang dikembangkan Aston at Kuningan Suites di kawasan Setiabudi Jakarta Selatan. Diapit dua jalan utama, Jalan Sudirman dan Jalan Rasuna Said, di kala akhir pekan hotel ini justru kebanjiran keluarga yang ingin berkumpul dengan nuansa serasa di rumah.
Meski memiliki jumlah unit tidak sebanyak hotel bintang empat lainnya namun hal ini justru dianggap sebagai peluang lebih. Hotel ini hanya memiliki total kamar berjumlah 98 unit.
"Hotel kami tidak terlalu besar sehingga 60 persen pengunjung kami adalah pelanggan tetap. Hal ini jadi kelebihan tersendiri karena mereka sudah menganggap ini bukan hotel tapi rumah. Dan desain hotel ini juga tidak sama seperti hotel lainnya, seperti di rumah, konsep kami yaitu menganggap tamu kembali ke rumah eyang. Jadi lebih akrab," kata Rizky Dermawan, general manager Aston at Kuningan Suites saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Hotel ini sebelumnya adalah sebuah apartemen yang telah berdiri sejak pertengahan tahun 90-an. Dengan desain klasik, hotel ini justru menawarkan hal berbeda di tengah hotel bernuansa modern yang menjamur di kota besar seperti Jakarta.
Ukuran ruangan yang dimiliki hotel ini pun mendukung keluarga untuk berkumpul. Hotel ini sendiri memiliki empat tipe ruangan yang dibedakan berdasar jumlah kamar yang dimilikinya. Ada 20 unit dengan satu kamar tidur, 60 unit dengan dua kamar tidur, 17 unit dengan tiga kamar tidur, serta satu unit penthouse.
Rizky juga menawarkan fasilitas lain yang jarang ditemukan di hotel pada umumnya, seperti fasilitas oven besar dan ruang keluarga di dalam unit. Sehingga, memungkinkan keluarga untuk bisa memasak dan berkumpul bersama saat akhir pekan.
Berbeda dengan pengunjung saat hari kerja, Aston at Kuningan Suites banyak dikunjungi wisatawan lokal saat akhir pekan. Padahal di hari kerja, lebih dari 60 persen tamu yang menginap dari mancanegara seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Amerika, dan Eropa.
"Memang sudah jadi tren sendiri keluarga ketika akhir pekan menginap di hotel. Saat hari kerja, 85 hingga 90 persen kamar kami terisi penuh. Saat akhir pekan kurang lebih sama, jadi kami cenderung stabil," kata Rizky.
Kebanyakan pengunjung yang datang ke hotel ini lebih banyak menikmati kebersamaan dengan keluarga seperti pergi ke restoran atau bermain di daerah sekitar hotel seperti Kuningan, Rasuna Said, Setiabudi, atau Sudirman.
Dari Italia ke Indonesia
Pastis bisa jadi restoran yang asik untuk nongkrong saat tak ingin keluar hotel (Foto: CNN Indonesia/Endro Priherdityo). |
Jika ingin menikmati suasana yang lebih santai dan enggan keluar hotel, Anda bisa bersantai di restoran andalan Aston at Kuningan Suites, Pastis. Restoran Italia ini memiliki suasana bar dan bagian lounge yang bergaya Eropa. Suasana tenang dan klasik membuat Anda betah berlama-lama di Pastis.
Dengan kusen jendela jalusi kayu klasik berlangit tinggi dan warna dominasi krem juga coklat membuat ruangan terasa lega. Pun dengan bangku yang disusun seperti restoran klasik khas Amerika dan terang sinar matahari yang membuat sudut tersebut layak jadi tempat bercengkrama sembari mengicip beberapa menu andalan restoran ini.
Pastis memiliki beberapa menu andalan yang jadi favorit para pelanggan setianya, seperti pizza pepperoni, spaghetti al nero gamberi, dan saute de coze.
Saute de coze sendiri adalah hidangan kerang yang disiram saus. Saus ini dibuat dari kaldu udang yang dibakar kemudian dicampur dengan wortel, rosemary. Untuk menghadirkan saus yang nikmat, campuran ini dimasak tiga jam lalu dihaluskan dan disaring.
"Ini menu klasik. Menu ini saya dapat sekitar 10 tahun yang lalu, dan menurut saya ini klasik, pure, dan saya ingin angkat lagi," kata Ghofur Basoeki, chef kepala Pastis.
Namun restoran yang sering dikunjungi wisatawan asing ini akan mengalami perubahan tema. Pihak pengelola memutuskan untuk mengangkat Indonesia fine dining sebagai tema baru dari Pastis. Menu hingga dekorasi serta bentuk bangunan juga baru, terkecuali lounge nyaman itu.
"Sebenarnya dari wisatawan asing itu juga mencarinya makanan Indonesia, bule mereka mencari rendang, baru makanan Barat," kata Rizky.
Beberapa menu tradisional baru diunggulkan Ghofur akan jadi favorit tamu Pastis baru menggantikan beberapa menu Barat sebelumnya. Beberapa menu itu baru adalah asam-asam iga, dendeng balado, serta ayam bakar gandaria. Untuk ayam bakar gandaria, Ghofur benar-benar menggunakan buah gandaria yang jarang ditemukan umum di pasaran.
Gandaria atau Bouea macrophylla adalah buah asli Indonesia, khususnya Sumatera Utara dan Jawa Barat, juga di sekitar semenanjung Malaysia. Buah yang berasa asam ini diyakini memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti untuk kesehatan kulit, mempercepat proses penyembuhan, meningkatkan sirkulasi darah dan kemampuan otak.
"Gandaria itu memiliki asam yang beda," kata Ghofur. "Dan gandaria itu langka, jadi kami ingin mengangkat itu,"
Bukan hanya mengangkat bahan yang sudah jarang digunakan, bahkan Ghofur masih menggunakan teknik yang 'repot' seperti alu untuk menumbuk bumbu balado. Alasannya, ia ingin mendapatkan tekstur khas dari tumbukan manual.
Dengan teknik dan bahan tradisional yang digunakan jadi siasat baru untuk mendatangkan kembali pengunjung ke 'rumah eyang' dan menjalin kekerabatan antar anggota keluarga.
"Tantangan buat restoran selain re-venue itu kompetisi dengan restoran lain. Dan karena restoran di hotel itu tidak bisa promosi seluwes di luar, jadi mempertahankan tamu datang untuk makan juga tantangan tersendiri," kata Ghofur.
(chs)
sumber: cnnindonesia.com
0 comments