Ajang sport tourism Banyuwangi Ijen Green Run akan digelar Sabtu pagi (3/12/2016) dan diikuti oleh 500 pelari yang akan memulai start dari lapangan Perkebunan Kalibendo. Mereka akan melintasi lereng, belantara perkebunan kopi, landscape sawah, dan menyeberangi sungai dengan latar pegunungan Ijen.
Sepanjang rute para peserta juga akan disuguhi buah-buahan dan aneka kuliner berbahan dasar hasil pertanian di sekitar lereng Ijen seperti jagung rebus, buah dan air kelapa muda yang segar.
"Dengan konsep trail run ini, kita mencoba menyajikan keindahan alam Banyuwangi yang masih belum tersentuh. Ini cara kita mengundang wisatawan dengan menawarkan hal yang berbeda melalui eventolahraga yang berbalut nuansa wisata," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Pada malam hari digelar karnaval budaya yang dikemas dalam Festival Kuwung dengan tema Etnis Kembang Setaman Bumi Blambangan. Festival Kuwung ini akan menampilkan parade fragmen dan defile yang mengangkat keanekaragaman etnis di Banyuwangi antara lain suku Using, Jawa, Mandar, Bali, Madura, hingga Tionghoa yang selama ini tinggal berdampingan di Banyuwangi.
“Ini suku mayoritas yang ada di Banyuwangi. Dan ini sengaja kita angkat untuk menunjukkan bahwa perbedaan tidak menghalangi masyarakat Banyuwangi untuk bersatu membangun daerah. Di sini kita tidak lagi berbicara orang Jawa, Using atau Madura, tapi kita berbicara Banyuwangi,” jelas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY Bramuda kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2016).
Sebanyak 900 lebih peserta akan turut menyemarakkan festival yang digelas pada malam hari. Peserta tidak hanya berasal dari Banyuwangi tapi juga dari luar kota seperti kota Bogor, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kediri, Kota Problinggo, dan Kabupaten Sumbawa Barat. Mereka akan menampilkan kesenian dan budaya asli daerahnya masing-masing.
“Inilah yang membedakan Festival Kuwung dengan festival lainnya. Bila festival lain menampilkan satu tematik budaya Banyuwangi, di Kuwung ini beragam tradisi khas Banyuwangi akan dipertontonkan. Apalagi ditambah dengan kehadiran peserta dari daerah lain, menjadikan Festival Kuwung sebagai etalase kesenian dan tradisi yang membanggakan,” pungkas Bramuda.
sumber: kompas.com
0 comments