Tuesday, September 5, 2017

Mimpi Besar Menpar Arief Yahya Lewat Homestay Desa Wisata

Mimpi besar Menpar Arief Yahya yang hendak diwujudkan mengenai pariwisata Indonesia adalah Homestay Desa Wisata yang menjadi industri baru dalam pengembangan amenitas pariwisata. Indonesia pun akan menjadi negara dengan homestay terbesar, terbanyak, dan terbaik dunia.

Tahun ini saja, ditargetkan 20.000, tahun 2018 ditambah 30.000, dan 2019 dibangun 50.000 yang bakal mencapai 100.000 pada 2019. Homestay dikelola secara korporasi, bukan cara koperasi, dijalankan dengan bisnis baru, berbasis pada digital yang disebut Menpar sebagai digital sharing economy.

Dalam Rapat Koordinasi Pariwisata II/2017 yang digelar bulan Mei lalu, dilansir dalam Tempo.co.id, Menpar Arief Yahya mengungkapkan tentang program Homestay Desa Wisata yang dilaksanakan mulai tahun ini. Program tersebut merupakan kontribusi Kemenpar terhadap Program Sejuta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Pembangunan homestay mempunyai nilai strategis. Terutama untuk memperkuat unsur Amenitas dalam teori 3A, yakni atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.

Menurut travel.detik.com, Pariwisata merupakan sektor prioritas pembangunan pada 2015-2019 selain infrastruktur, maritim, energi dan pangan. Presiden Joko Widodo telah menetapkan pariwisata sebagai leading sector serta menetapkan target parwisata tahun 2019 menjadi dua kali lipat yakni kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional sebesar 15%, devisa yang dihasilkan sebesar Rp 240 triliun, sedangkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sebanyak 20 juta dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air sebanyak 275 juta, serta membuka 13 juta lapangan kerja.

Untuk mencapai target tersebut Kemenpar telah mengembangkan 10 destinasi prioritas pariwisata sebagai 'Bali Baru' serta menetapkan tiga program utama (top 3 program) yang dilaksanakan tahun ini yaitu digitalisasi, homestay, dan konekstivitas. Program ini juga untuk mendukung branding baru 10 destinasi pariwisata utama, Great Bali, Great Jakarta, Great Kepri, Joglosemar/Jogja-Solo-Semarang, Coral Wonders/Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Makassar, Lombok, dan Banyuwangi.

Sebelumnya, dalam Kompas.com, beberapa pengelola desa wisata dan homestay mendapat penghargaan "ASEAN Award 2017" untuk kategori "Homestay" dan "Community Base Tourism (CBT)" tingkat Indonesia. Penghargaan itu diserahkan pada acara ASEAN Tourism Award 2017 di Hotel Pan Pacific, Singapura.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyerahkan penghargaan tersebut kepada para pemenang di hadapan beberapa menteri pariwisata negara anggota ASEAN dan organisasi industri pariwisata di Asia Tenggara.

Hal ini sungguh membanggakan dan penting bagi kemajuan pariwisata Indonesia. Seperti keterangan dalam kompas.com, penghargaan untuk lima homestay bertajuk "ASEAN Homestay Award 2017" diberikan kepada para pengelola homestay. Para pemenang kategori Homestay tingkat Indonesia antara lain:
- Suweden Homestay, Bali
- Homestay Bunga, Dieng Kulon, Jawa Tengah
- Homestay Adiluhung, Yogyakarta
- Homestay Suheri, Jawa Tengah
- Homestay Teratai 3, Cibuntu, Kuningan, Jawa Barat.

Sementara, untuk penghargaan community base tourism bertajuk "ASEAN CBT Award 2017". Penghargaan CBT diberikan kepada pengelola desa wisata yakni:
- Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, Yogyakarta dengan perwakilan pengelola yaitu Sugeng Handoko
- Desa Wisata Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan perwakilan pengelola Alif Faozi
- Desa Wisata Panglipuran Bangli, Bali dengan perwakilan pengelola I Nengah Moneng.

Menpar Arief mengatakan bahwa tujuan dari penghargaan yang diterima Indonesia sebagai bentuk apreasiasi untuk pariwisata berkualitas yang langsung melibatkan masyarakat.
Read more

Arus Wisata Terus Berkembang, Garuda Indonesia Terbang ke Banyuwangi

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menyambut gembira pembukaan rute penerbangan baru Jakarta-Banyuwangi, oleh Maskapai Garuda Indonesia secara langsung (direct flight) mulai 8 September 2017 yang akan datang. Tambahan penerbangan itu berarti akan ada enam kali penerbangan menuju Banyuwangi per harinya.

”Jujur saja, kami di Banyuwangi awalnya tidak pernah menyangka perkembangan penerbangan ke daerah bisa cukup pesat seperti ini,” ujar Anas dalam keterangan tertulisnya, seperti dilansir kumparan.com.

Dikatakannya, Banyuwangi memulai pengembangan daerah secara bertahap. Berbagai keterbatasan yang ada dijadikan tantangan dan kesempatan untuk memajukan daerah.

”Kami memulai dari tak ada penerbangan sampai sekarang ada enam kali penerbangan tiap hari. Dengan arus wisatawan, dunia usaha, kalangan pendidikan, dan masyarakat luas ke Banyuwangi, tentu ini berdampak positif ke ekonomi, yang di antaranya ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan per kapita warga dan penurunan kemiskinan," ujar bupati berusia 44 tahun ini.

Tambahnya lagi, Jakarta merupakan jantung ekonomi Indonesia. Termasuk pasar wisatawan domestik terbesar juga ada di sana. Jadi tambahan rute dari Garuda ini menjadi peluang bagi Banyuwangi dan sekitarnya untuk terus mengembangkan daerahnya.

Di sisi lain, dalam Viva.co.id, Pariwisata Banyuwangi memang makin seksi. Beragam maskapai mulai memesan slot untuk mendaratkan pesawatnya ke ujung timur Jawa Timur itu. Dari NAM Air, group Sriwijaya hingga Garuda Indonesia yang berkomitmen terbang di waktu yang sama, 8 September 2017 nanti. Pilihan Presiden Joko Widodo menempatkan sektor pariwisata sebagai core economy bangsa itu tepat. Maka, magnit yang membuat maskapai penerbangan nasional itu ke daerah berjuluk Sunrise of Java itu tak lain adalah pariwisata.

Menurut Menpar Arief Yahya, pasarnya memang ada, dari Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso dan Jembrana. Total penduduknya lebih dari 2 juta dari 5 kabupaten terdekat. Ia berharap, Kabupaten Banyuwangi memiliki bandara internasional untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke kabupaten yang sudah mendapat predikat Kota Festival tersebut.

Arus frekuensi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara memang makin meningkat saja dipicu keindahan destinasi dan atraksi-atraksi yang dimiliki Banyuwangi. Ini berkat kegigihan Bupati Anas yang terus meningkatkan amenitas, akses, dan atraksi di Banyuwangi, lewat agenda wisata tahunan yang terangkum dalam Banyuwangi Festival yang digunakan untuk menarik wisatawan. Tahun 2017 ini saja, ada 72 event yang digelar sepanjang tahun.
Read more

Kabut Salju Dessert, Kejutan Dunia Ice Cream

Kota Bandung memang terkenal sebagai kota “anak nongkrong” yang benar-benar cozy. Bagaimana tidak, ada ratusan tempat nongkrong yang menyajikan menu kuliner yang menarik, khususnya bagi orang muda. Dalam ulasan laman infobdg.com, salah satu yang menarik adalah kuliner dessert atau makanan pencuci mulut di seputar kawasan Jalan van de Venter, yaitu “Matcha soft dessert” yang terkenal dengan ice cream yang dipadu dengan topping dry ice dan cutton candy. Paduan dry ice itu membuat ice cream terasa mempunyai sensasi “salju” yang menggumpal layaknya “kabut” dan membuat menarik serta begitu eye catching.

Di tempat nongkrong Kabut Salju Dessert dan Coffee ini, Anda dapat mencicipi aroma ice cream yang menyegarkan, unik dan terasa “berkabut” serta “bersalju.” Tentunya, di tempat nongkrong Kabut Salju Dessert dan Coffee ini tidak hanya menyajikan sajian ice cream, namun kudapan-kudapan yang memberikan suasana nongkrong menjadi menarik. Apalagi, suasana tempat nongkrongnya dihiasi kaca dan dekorasi yang memberikan nuansa menjadi begitu nyaman.

[caption id="attachment_2469" align="aligncenter" width="852"] Inovasi menarik dunia ice cream ala Kabut Salju Dessert Bandung. (foto: pergikuliner.com)[/caption]

Nah, jika Anda mampir ke Kabut Salju Dessert dan Coffee ini, cobalah rasakan sensasi “Matcha soft dessert,” sebuah sajian ice cream yang dihiasi taburan bubuk matcha, lalu ada gula kapas biru mirip awan yang diberi campuran dry ice. Paduan itu akan membuat “Kabut Salju” yang unik dan menarik.

Kabut Salju Dessert dan Coffee ini memang terbilang bukan tempat yang besar, namun nyaman untuk nongkrong dan berbagi cerita. Nuansa cozy ala anak muda, membuat Kabut Salju Dessert dan Coffee ini memberikan kesan tersendiri. Maka, jika Anda mampir ke Bandung, sempatkanlah merasakan “Matcha soft dessert,” nya yang terkenal itu. Buktikanlah, apakah “Matcha soft dessert,” terlihat seperti kabut salju yang indah, karena inilah keunikannya.

Di samping uniknya itu, Anda juga dapat merasakan kenikmatan rasa “Matcha soft dessert,” yang enak dan tentu sedap. Dan, jangan lupa ya, Anda dapat berswafoto dengan kabut saljunya yang menarik dan unik ini. Jangan lupa juga, bawalah teman dekat Anda, karena tidak hanya sensasi kabut saljunya, tetapi juga romatisnya suasana.
Read more

Minum Air Putih dan Beberapa Tips Wisata Kuliner Lainnya

Padukan kegembiraan menikmati perjalanan wisata Anda dengan perburuan masakan andalan tempat Anda berwisata, agar wisata kuliner Anda menjadi sempurna dan memuaskan. Terdapat beberapa tips seputar wisata kuliner bagi Anda yang suka melakukan perjalanan wisata.

Tentu mengumpulkan referensi selengkap-lengkapnya akan bisa membuat Anda memahami situasi tempat yang akan Anda kunjungi. Keunikan budaya, wisata andalan tempat yang bersangkutan, biaya-biaya yang harus dikeluarkan, wahana, terutama soal kuliner khas tempat wisata Anda.

Prioritaskan pada makanan yang paling khas di antara yang khas, baru setelahnya makanan khas lain ketika perut Anda masih belum terlalu kenyang. Buat batasan yang hendak disantap atau prioritaskan beberapa makanan khas di destinasi wisata Anda. Selain akan memenuhi rasa penasaran Anda, kepuasan Anda saat mencicipi masakan akan terasa orisinil di lidah Anda yang belum terkena makanan lain.

Oh ya. Jangan lapar mata juga, tidak semua kuliner cocok di lidah Anda. Tapi yang jelas, semakin unik kulinernya, Anda semakin wajib mencobanya. Siapa tahu Anda terinspirasi oleh keunikan rasanya dan ingin mengembangkannya di wilayah Anda tinggal. Buat juga jeda waktu antara kuliner satu ke kuliner berikutnya, agar Anda tidak kekenyangan dan tetap bisa menikmati kuliner khas daerah wisata Anda.

Berdiskusi dan jalan-jalanlah dengan sesama pencinta kuliner. Perjalanan Anda akan lebih seru dengan informasi-informasi spesial yang tak bisa Anda dapatkan di media umum. Tempat-tempat dan masakan unik sudah pasti bisa Anda jelajahi.

Tanya harga terlebih dahulu. Menurut detik.com, Anda adalah salah satu sasaran empuk penjual nakal. Karena tahu tujuan pelancong datang untuk menikmati kuliner, para pedagang nakal ini bisa saja tiba-tiba menjual dengan harga tinggi.Tanya dulu harganya sebelum menyantap makanan. Dengan demikian, Anda tetap bisa makan enak tanpa khawatir kantong jebol.

Yang jadi tujuan traveler biasanya adalah bisa menyantap banyak jenis kuliner. Agar bisa melahap banyak makanan, pilih saja air putih sebagai minuman. Milkshake, jus atau bahkan kopi hanya akan membuat perut Anda cepat kenyang. Hasilnya, makanan yang disantap semakin sedikit.

Hmm,...selain buat daftar tempat-tempat kuliner yang Anda kunjungi, menjaga kesehatan diri juga hal amat penting. Menurut Blencong.com, penting untuk memastikan bahwa Anda berada dalam kesehatan yang terbaik sebelum memulai liburan kuliner. Uji alergi karena Anda bisa tahu bahan apa yang bisa membahayakan Anda. Juga, jika Anda memiliki pencernaan atau masalah lain yang bisa diperparah oleh makanan, bawalah dan minum obat yang tepat untuk itu.

Kini, silahkan Anda memulai perjalanan kuliner Anda. Selain masakan di restoran yang mungkin Anda anggap bercitarasa tinggi, perlu juga Anda mencicip kuliner di tempat kecil pinggir jalan. Anda akan merasakan kuliner yang otentik dan menakjubkan berikut cerita penuh makna dari penduduk lokal.
Read more

Sensasi Glamping Ala Indian Apache, The Highland Resort Park Bogor

Berangan merasakan berdiam di tenda salah satu suku Indian, Apache yang terbanyak di Amerika itu, menjadi hal yang mungkin diwujudkan di The Highland Resort Park, Bogor.  Anda akan merasakan sensasi berada dalam suasana seperti film tentang suku Indian di televisi.

The Higland Park Resort Bogor berada di kaki Gunung Salak dengan ketinggian kurang lebih 800mdpl. Sampai di sini, sudah bisa dibayangkan kesejukan udara di sekitarnya.  Bisa jadi Anda enggan beranjak kemana-mana apabila telah merasakan tinggal di dalam tenda suku Indian Apache tersebut. Suasana yang tenang, sejuk, dan nyaman, jauh dari pusat Kota Bogor yang tidak bebas polusi, tentu menahan Anda untuk tetap tinggal di dalam tenda.

Menurut hellobogor.com, Anda tak perlu kuatir. Kamar Apache ini bukan terbuat dari plastik dan bahan yang membuat kita kedinginan dan was-was. Di dalamnya, justru nyaman sekali. Hanya lampu yang terlihat jauh di atas sehingga kadang seperti temaram. Kondisi kamar dan fasilitas ruang mandi dan shower-nya terinstalasi dengan nyaman dan aman.  Jadi, tenda ini meniru konsep Indian Apache namun tetap nyaman seperti masuk kamar hotel.

[caption id="attachment_2461" align="aligncenter" width="1080"] The Highland Park Resort Bogor yang mirip perkampungan suku Indian dengan tenda Apache-nya di kaki Gunung Salak. (foto: harianpost)[/caption]

Namanya saja glamping, glamourous camping. Tentu tidak seratus persen Anda berkemah dengan fasilitas serba terbatas, apalagi di tengah alam yang liar. Anda hanya merasakan sensasi berkemah saja, semua perabotan di dalamnya masih seperti kamar hotel.

Dari kejauhan, menurut ayoplesiran.com. tenda Apache yang berbentuk segitiga ini memang terlihat kecil menjulang, namun ternyata setelah masuk ke dalam, kamar ini cukup luas. Di dalamnya terdapat satu ranjang berukuran besar, televisi lebar layar datar, sepasang sofa, meja, gantungan handuk, serta rak meja dan sepasang nakas di samping tempat tidur. Bagian dalam tenda dilapisi kain berwarna abu-abu keperakan dengan lampu yang berada nan tinggi di atasnya sehingga sinarnya redup hingga ke bawah.

Cukup banyak aktivitas yang bisa dilakukan di tempat ini, sehari nampaknya kurang puas apabila Anda ingin merasakan keseluruhan suasana alam di kaki Gunung Salak ini. Gunakan tenda Apache Anda sebagai basecamp, lalu Anda lakukanlah lain di sekitar seperti hiking menuju Curug Nangka, Curug Cigamea, atau Air Panas Ciparey, bisa juga berjalan-jalan ke sekeliling The Highland Resort Park melihat kebun dan kuda-kuda yang dipelihara di sana.
Read more

Monday, September 4, 2017

Kepulauan Anambas yang Bikin Gemas

Bagaimana tidak gemas, Kepulauan Anambas yang merupakan kabupaten termuda di Kepulauan Riau ini memiliki pesona alam yang luar biasa menggiurkan. Mulai dari lautnya, daratan, dan gunungnya, semua memanjakan mata para traveler yang datang ke sana.

Kepulauan Anambas, terletak di laut Tiongkok Selatan antara Malaysia Timur dan Barat dan Kalimantan. Kumpulan pulau ini merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau. Terkadang juga masuk kedalam kepulauan yang lebih besar yaitu Kepulauan Natuna.

[caption id="attachment_2456" align="aligncenter" width="1440"] Keindahan Kepulauan Anambas yang bikin gemas ini juga nampak dari kejernihan air lautnya. (foto: www.potensilokal.com)[/caption]

98,73% Kabupaten Anambas merupakan wilayah lautan. Pulaunya mencapai 255 buah, dan dari semuanya itu hanya 26 pulau saja yang berpenghuni. Oleh karenanya, kabupaten ini dijuluki ‘Negeri Bahari’.

Di Kepulauan Anambas terdapat berbagai pulau, salah satunya Pulau Bawah yang ternyata pernah mendapat anugerah dari CNN.com sebagai ‘The Most Excotic Island’. Keeksotisan pulau ini mebuatnya menduduki peringkat pertama dalam ajang internasional pulau tropis yang diselenggarakan oleh CNN.com.

Menurut secondlemonade.blogspot.co.id,  gugusan Pulau bawah ini terdiri dari lima pulau yaitu, Bawah, Sanggah, Murbah, Lidi dan Elang. Gugusan pulau tersebut saling tersambung membentuk formasi bulat memanjang. Hamparan pasir yang putih serta air laut yang jernih membuat Pulau ini memang diakui akan kecantikannya.

[caption id="attachment_2457" align="aligncenter" width="1280"] Tak heran bila Kepulauan Anambas gaungnya sampai ke kancah internasional. (foto: i.ytimg.com)[/caption]

Jika dilihat dari permukaan air, pemandangan di dasar laut sangat mudah terlihat oleh kasat mata. Bisa dibilang lautnya seperti transparan. Tak khayal jika para pelancong asing juga sudah menikmati keindahan pulau ini, bahkan pelancong asing tersebut sengaja berkunjung dengan kapal pesiar mininya. Jika ingin berwisata ke pulau ini, disarankan pada bulan Maret hingga Juli karena ombak akan besar selain bulan-bulan tersebut. Untuk mencapai pulau ini bisa ditempuh dengan speed boat dari Tarempa selama 3 jam.

Di Kepulauan Anambas, ternyat tak hanya wisata baharinya saja yang menonjol, pariwisata pegunungan dengan kawasan puncak nan dingin juga tersedia di daerah ini. Terutama di wilayah pegunungan Samak di Pulau Siantan dan gugusan pegunungan di Jemaja Timur. Hal ini diterangkan dalam potensilokal.com, saat ini jalan-jalan sudah dibuka untuk mencapai wilayah tersebut.
Read more

Mari Sarapan Dengan Makanan Khas di 7 Daerah Indonesia

Sudahkah Anda sarapan pagi? Berikut ini sarapan pagi khas 7  daerah Indonesia yang pastinya sangat beragam keunikannya. Mari, traveler...

  1. Mie Jalak Khas Sabang


Jika ke kota Sabang, jangan lupa sarapan Mie Jalak. Dinamakan Mie Jalak karena peraciknya bernama Pak Jalak. Berada di Jl. Perdagangan, sarapan ini banyak dicoba oleh masyarakat setempat. Mie Jalak disajikan dengan tauge, telur rebus setengah matang, dengan topping racikan ikan mirip daging  yang dipotong lembut. Kuah yang dipakai menggunakan kaldu ikan sehingga terasa segar.

[caption id="attachment_2440" align="aligncenter" width="1536"] Mie Jalak khas Daerah Sabang. (foto: kulinermendikddb.ucontesa.info)[/caption]

 

  1. Sate Antasari Khas Pontianak


Sate Antasari menjadi salah satu menu sarapan pagi masyarakat kota Pontianak. Sate sapi yang dibakar dengan bumbu yang meresap sampai ke dalam. Hampir sama seperti di Jawa, disajikan dnegan bumbu kacang, namun diberi kuah kaldu bening lemak sapi yang beraroma rempah cengkeh dan kayu manis. Diberi taburang daun bawang dan seledri namun tanpa bawang goreng. Potongan timun menjadi pelengkap sate Antasari yang memang berada di Jalan Antasari no.66, Pontianak. Sate Antasari ini termasuk sudah melegenda sejak tahun 60’an.

[caption id="attachment_2441" align="aligncenter" width="600"] Sate Antasari, Pontianak. Sarapan dengan menu sate, kenapa tidak? (foto: tukangjalan-jalan.com)[/caption]

 

  1. Tinutuan Khas Manado


Tinutuan dan sering disebut Bubur Manado merupakan sarapan khas masyarakat Manado. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, kadang tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado. Di dalamnya, selain bubur dari beras terdapat labu kuning, berbagai sayur seperti kangkung, bayam, daun singkong, daun gedi, jagung rebus, tidak lupa daun kemangi. Kaldunya bisa berasal dari kuah ceker atau sesuai selera. Terkadang masih ditambah ikan asin atau pelengkap hidangan lain. Tinutuan Wakeke di Jalan Wakeke cukup populer di Manado. Berlokasi di Kawasan Wisata Kuliner Wakeke, Tinutuan ditaburi ikan roa yang telah dihaluskan.

[caption id="attachment_2442" align="aligncenter" width="1600"] Bubur Manado atau tinutuan yang legendaris. (foto: rumah anak rantau)[/caption]

 

  1. Nasi Jagung Khas Madura


Masyarakat Madura mengenal nasek ampog atau nasi jagung yang biasa disajikan saat pagi hari sebagai sarapan. Makanan ierbuat dari campuran nasi putih dan tumbukan kasar biji jagung. Kedua bahan dimasak bersama. Penyajiannya, nasi jagung dialasi daun pisang dan disajikan dengan pelengkapnya seperti urap, atau sayuran campuran lain, ikan asin, kerupuk, peyek teri, pepes,dan lain sebagainya. Madura memiliki menu pelengkap variatif untuk menemani nasi jagung, dan masing-masing berbeda. Nasi Jagung Madura di Pasar Wonokromo cukup populer dan memiliki banyak pelanggan yang mencari sarapan pagi sehat tersebut.

[caption id="attachment_2443" align="aligncenter" width="1024"] Di Madura dapat dengan mudah ditemukan nasi jagung sebagai menu sarapan. (foto: img.ulinulin.com)[/caption]

 

  1. Papeda Khas Maluku


Papeda terbuat dari sagu. Bubur sagu ini biasa disajikan dengan ikan kuah kuning atau sop ikan yang ditambahkan kunyit sehingga berwarna kekuningan. Rasanya sedikit asam bila diberi belimbing wuluh atau lemon china. Enak dihidangkan selagi hangat. Papeda biasa dihidangkan di acara-acara resmi yang meunjukkan jati diri Orang Ambon. Cara menyantapnya cukup unik, tidak pakai sendok melainkan langsung diseruput. Waw Cafe Teluhu salah satu tempat populer yang menyediakan menu papeda.

[caption id="attachment_2444" align="aligncenter" width="1701"] Papeda meerupakan makanan khas Maluku, namun Papua memiliki makanan khas yang sama juga. (foto: klikhotel.com)[/caption]

 

  1. Sepat Khas Sumbawa


Sepat ini bukan nama jenis ikan tapi sup/sayur yang disajikan bersama ikan. Ikan celup kuah sepat adalah ikan bakar yang disajikan dnegan nasi putih, sambal tomat, dan irisan mentimun. Kuah yang disajikan terdiri dari daun aru,  mangga muda, tomat, belimbing wuluh, dan asam Sumbawa. Ikan yang disajikan adalah ikan patin bakar, baronang, atau kakap berukuran sedang. Adapun cara memakan sepat yaitu dengan mencelupkan potongan ikan patin bakar ke dalam sepat, lalu dapat diberi sambal dengan nasi.

[caption id="attachment_2445" align="aligncenter" width="1600"] Ikan yang disobek-sobek ke dalam bumbu sepat yang segar membuat menu sarapan Sumbawa ini disebut 'sepat'. (foto: exposeSumbawa)[/caption]

 

  1. Sate Ulat Sagu Khas Papua


Ulat sagu merupakan salah satu makanan favorit di Papua. Terdapat begitu banyak kandungan gizi di dalam ulat sagu. Diambil dari pohon sagu yang sudah tua, sudah ditebang dan diambil sagunya, yang batangnya dibirkan begitu saja beberapa hari hingga membusuk dan memunculkan ulat-ulat sagu tersebut. Sate Uulat sagu ini lebih tepatnya merupakan makanan khas Raja Ampat.

[caption id="attachment_2446" align="alignnone" width="1200"] Sate ulat sagu yang bergizi tinggi dan diambil dari batang sagu yang telah membusuk ini juga kerap dijadikan sarapan masyarakat setempat. (foto: Super Adventure)[/caption]

Nah, traveler, pernahkah  Anda mencicipi menu sarapan dengan makanan khas di salah satu dari 7 daerah di Indonesia ini?

 

 
Read more